TEMANGGUNGZONE - Meski kondisi kesehatan membuat tubuhnya harus berada di atas kursi roda namun hal itu tidak menyurutkan kuatnya niat beberapa laki-laki paruh baya untuk ziarah ke tanah suci.

Mujiono (58), calon jamaah asal Desa Morobongo, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung, menjalankan shalat dzuhur dengan cara duduk di atas kursi roda, di antara ratusan umat yang sedang melaksanakan shalat jamaah. Tapi hal itu tak mengurangi kekhusukannya dalam menjalankan kewajiban lima waktunya.

Dia terpaksa menggunakan alat bantu kursi roda karena tak mampu berdiri sendiri dalam waktu lama. Lantaran beberapa tahun silam mengalami kecelakaan hingga akhirnya syaraf-syarafnya terganggu. Akan tetapi semangat hidup dan semangat menuju tanah suci telah mengalahkan segala rasa sakit di tubuhnya, dan berharap menjadi haji mabrur.

“Alhamdulillah, saya merasa bersyukur kepada Allah dalam keadaan seperti ini bisa naik haji, jadi tetap bersemangat. Saya begini karena kecelakaan mobil tiga tahun lalu, terkena syaraf di leher dan punggung. Ya, ini memang kehendak Allah, saya jalani saja,”ujar Kepala SD Jamusan Jumo ini kepada Suara Merdeka.

Hal serupa juga dialami Said (60), calon jamaah haji asal Desa Muncar, Kecamatan Gemawang. Ditemani Nok istrinya, pria sepuh ini harus duduk di kursi roda karena stroke yang dialami beberapa tahun terakhir. Tapi apapun yang terjadi di tanah suci nanti dia siap menerimanya dengan ikhlas.

Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Temanggung, Mustafa Ahmad Widagdo mengatakan, kali ini sebanyak 355 orang calon jamaah haji yang tergabung dalam kloter 32 akan diberangkatkan. Usai pelepasan di Temanggung mereka menuju Asrama Haji Donohudan Boyolali, untuk menjalani proses pengecekan kondisi kesehatan.

“Setelah dicek kesehatannya, calhaj akan diterbangkan ke tanah suci pada Minggu (21/8) pukul 16.55. Memang ada empat orang yang menggunakan kursi roda, namun harapan kami mudah-mudahan tidak mengganggu proses ibadah merka. Kami imbau beliau-beliau menjaga kesehatan, banyak beristirahat dan karena suhunya di sana tinggi informasinya sampai 50 derajat, maka kami minta memakai sandal japit untuk meredam panas,”katanya.

Source : suaramerdeka.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
temanggungzone © 2016. All Rights Reserved.
Top