Foto: septea_chan

TEMANGGUNGZONE - Masjid Darussalam atau lebih dikenal sebagai Masjid Agung Temanggung, sacara sepintas lebih tampak sebagai masjid modern, karena bangunan masjid ini megah dan juga anggun arsitekturnya. Padahal masjid tersebut sudah berusia sekitar 178 tahun dengan jam mataharinya yang masih asli sejak awal dibangun sekitar tahun 1830-an.

Masjid Darussalam Temanggung berlokasi di tengah-tengah kota Adipura Kencana di Lereng Gunung Sumbing tersebut persis di sebelah barat alun-alun dan taman kota yang sangat strategis dan merupakan salah satu kebanggaan umat Islam di kota penghasil tembakau itu.

Menurut catatan Pemda Temanggung, bertepatan dengan hari jadi kota dan berdasarkan pada prasasti yang ditemukan serta penelitian para ahli sejarah, Masjid Darussalam Temanggung didirikan oleh Raden Temanggung Joyonegoro, Bupati Temangung pertama pada tahun 1835.

Pendirian bangunan suci umat Islam oleh Bupati pertama Temanggung R.T. Joyonegoro tersebut menurut catatan, dilakukan setahun kemudian setelah ibu kota kadipaten (kabupaten) dipindahkan dari Parakan pada tahun 1834 ke kota Temanggung.

Di sebelah barat masjid, kita dapati makam R.T. Joyonegoro dan keluarga termasuk permaisurinya, yang sampai kini masih diziarahi oleh masyarakat setempat. Di masjid ini setiap tanggal 10 November selalu diadakan upacara dan peringatan hari jadi kota Temanggung dengan napas keislaman.

Penetapan hari jadi pada tanggal 10 November tidak mengherankan lagi berkaitan dengan Hari Pahlawan, karena pada masa perjuangan dahulu masjid ini cukup berperan sebagai tempat bermusyawarah serta mengatur strategi para pejuang yang dikenal dengan pasukan bambu runcingnya.

Sejak didirikan dua abad yang lalu hingga tampak megah seperti sekarang ini, Masjid Darussalam telah mengalami beberapa kali renovasi dan perbaikan bentuk. Tetapi pihak Departemen Pekerjaan Umum yang diserahi tugas oleh Pemda Temanggung untuk melakukan perbaikan bangunan tidak pernah melakukan penambahan sama sekali. Keseluruhan bangunan masih dipertahankan. Ketua I Pengurus Masjid Agung Darussalam SFK Kuntjoro mengatakan, sejak didirikan, sebenarnya konstruski masjid tak pernah dirubah.

Pengurus masjid lainnya, Bambang Subagyo menuturkan empat soko guru yang berketinggian delapan meter, terbuat dari kayu jati dan masih asli belum pernah diganti. Begitu pula dengan mustoko masjid juga masih yang pertama. Sementara, di bagian belakang masjid ada pusara makam Bupati Ariyo Joyonegoro dan istrinya.

Selain dimanfaatkan untuk shalat berjamaah dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), Masjid yang dulu bernama Jami dan kini memiliki kapastias untuk lebih dari 1500 orang juga sering dimanfaatkan untuk pembinaan kerohanian para narapida Lembaga Pemasyarakatan (LP) Temanggung.

Source : http://duniamasjid.islamic-center.or.id/1293/masjid-darussalam-temanggung/

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/ramadan/ramadan_detail/2013/08/05/54587/Masjid-Kuno-Bersejarah-yang-Semakin-Makmur-di-Bulan-Ramadan

0 komentar:

Posting Komentar

 
temanggungzone © 2016. All Rights Reserved.
Top