Pemkab ajukan dana 2,1 M untuk atasi krisis air

<div xmlns='http://www.w3.org/1999/xhtml'><a href='https://lh3.googleusercontent.com/-qJy31nAAgAg/V56MgUZNKlI/AAAAAAAAKtU/wqxZHC_cBeI/s2560/%25255BUNSET%25255D.jpg' onblur='try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}'><img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-qJy31nAAgAg/V56MgUZNKlI/AAAAAAAAKtU/wqxZHC_cBeI/s640/%25255BUNSET%25255D.jpg" style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;"/></a><br/> Foto: surabayanews.co.id<br/> <br/> TEMANGGUNGZONE - Untuk menanggulangi masalah krisis air bersih di setiap musim kemarau, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung, telah mengajukan permintaan anggaran sebesar Rp 2,1 miliar ke pusat guna untuk droping air bersih ke 22 desa di 11 kecamatan dan pembuatan sumur bor di desa Gedhegan Kecamatan Tlogomulyo juga pipanisasi di Desa Ngropoh dan Desa Gentan yang masuk wilayah Kecamatan Kranggan. Serta Dusun Menoso, Desa Kemloko di Kecamatan Kaloran.<br/> <br/> Dijelaskan, pipanisasi di Desa Ngropoh akan dibuat dengan mengalirkan air dri sumber air di Desa Purwosari, Kecamatan Kaloran sejauh sekitar dua kilometer. Di Desa Kemloko, sumber air diambil di alah stu dusun lalu dialirkan ke empat dusun kekeringan dengan jrak sekitar 1.500 meter.<br/> <br/> Menurut Kasi Penanganan Darurat dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi mengungkapkan, bahwa Meskipun saat ini adalah kemarau basah, namun sejumlah desa tetap mengalami kekeringan, karena hujan yang turun tidak menentu.<br/> <br/> "Untuk Desa Gentan, kita ambilkan air dri sumber di Kecamatan Kaloran dengan jarak 8,6 km. Sedangkan sumur bor di Desa Gedhegan akan diteliti dulu dengan meminta bantuan ahli geologi dari Universitas Gajah Mada (UGM). Semuanya akan dilakukan tahun ini," ujar Gito.<br/> <br/> Source: KRjogja.com</div>

Pemkab ajukan dana 2,1 M untuk atasi krisis air

Foto: surabayanews.co.id TEMANGGUNGZONE - Untuk menanggulangi masalah krisis air bersih di setiap musim kemarau, Pemerintah Kabupaten (Pe...

Baca selengkapnya »

Kopi dengan cita rasa tembakau

<a href='https://lh3.googleusercontent.com/-H6gGtpF81Ug/V51cr-QT9KI/AAAAAAAAKr8/B5AzEZ3d3c0/s2560/%25255BUNSET%25255D.jpg' onblur='try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}'><img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-H6gGtpF81Ug/V51cr-QT9KI/AAAAAAAAKr8/B5AzEZ3d3c0/s640/%25255BUNSET%25255D.jpg" style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;"/></a><br /> Foto : tani-temanggung.blogspot.com<br /> <br /> TEMANGGUNGZONE - Kopi arabika yang ditanam di Posong, lereng Gunung Sindoro, Desa Tlahab, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, memiliki cita rasa khas yang tidak dimiliki daerah lain.<br /> <br /> Hal ini diungkapkan Syafrundin saat mendampingi rombongan pelaku kopi Eropa yang tergabung dalam Speciality Coffee Association of Europe (SCAE) mengunjungi perkebunan kopi di Desa Tlahab, Kecamatan Kledung, Temanggung, Jumat (29/7).<br /> <br /> "Biasanya minum kopi hanya ada rasa asam. Akan tetapi, kalau kopi di sini ada rasa tembakau," kata Ketua Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI) A. Syafrudin. <br /> <br /> Syafrundin menuturkan bahwa budi daya kopi di Tlahab ini relatif sangat menarik. Karena di sela-sela tanaman kopi ada tanaman tembakau sehingga cita rasa kopinya ada rasa tembakau.<br /> <br /> Ia mengatakan bahwa rombongan SCAE yang berasal dari sejumlah negara tersebut belum pernah melihat seperti ini, di sela-sela tanaman kopi ada tanaman tembakau.<br /> <br /> "Hal ini merupakan salah satu nilai tambah kopi Temanggung. Salah satu poin nilai jual bagi daerah Temanggung untuk memperkenalkan lebih kepada para pelaku kopi Eropa," katanya.<br /> <br /> Bukan hanya Eropa, kata dia, ke depan mungkin bisa mendatangkan dari Amerika dan Australia secara grup. Kalau secara perorangan, mereka sudah sering kemari. Akan tetapi, secara grup mereka akan punya kesempatan lebih bagi mereka untuk melihat dan bagi petani di sini untuk memperkenalkan kopi Temanggung kepada para pencinta dan pembeli kopi dari luar negeri.<br /> <br /> "Ini kesempatan baik untuk perkenalkan apa adanya memang inilah petani kopi Temanggung yang memproses tanaman kopi secara tradisional tetapi ingin lebih maju. Petani yang begitu konsisten untuk menanam kopi secara benar," katanya.<br /> <br /> Ia menuturkan bahwa kelapa sawit, karet, teh, dan komoditas lain digerakkan oleh perusahaan besar. Akan tetapi, kalau kopi oleh petani yang hanya mempunyai lahan 0,5 hingga 2 hektare. Namun, mereka bekerja setiap hari untuk mendapatkan kopi yang baik, salah satunya di Temanggung.<br /> <br /> Syafrundin mengatakan bahwa kopi Temanggung mempunyai ciri khas. Ciri khas ini yang harus tampilkan karena merupakan nilai tambah untuk dijual. Ia mengemukakan bahwa pihaknya telah beberapa kali membawa kopi Temanggung pada pameran di mancanegara, antara lain, Amerika, Eropa, dan Timur Tengah.<br /> <br /> "Setiap kali pameran pengunjung sangat tertarik karena ada cita rasa yang aneh, yakni rasa tembakau. Mari sama-sama meningkatkan, menjaga, dan mempromosikan kopi Temanggung kepada siapa saja, pemilik kafe di seluruh Indonesia maupun luar negeri," katanya.<br /> <br /> Source: Republika.co.id

Kopi dengan cita rasa tembakau

Foto : tani-temanggung.blogspot.com TEMANGGUNGZONE - Kopi arabika yang ditanam di Posong, lereng Gunung Sindoro, Desa Tlahab, Kabupaten T...

Baca selengkapnya »

Jago Merah hanguskan 4 rumah

<div xmlns='http://www.w3.org/1999/xhtml'><a href='https://lh3.googleusercontent.com/-RRQlGD01QMs/V5pM12Op8HI/AAAAAAAAKp4/GOn4L-LMtM8/s2560/%25255BUNSET%25255D.jpg' onblur='try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}'><img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-RRQlGD01QMs/V5pM12Op8HI/AAAAAAAAKp4/GOn4L-LMtM8/s640/%25255BUNSET%25255D.jpg" style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;"/></a><br/> <br/> TEMANGGUNGZONE - Diduga akibat hubungan pendek arus listrik, sebanyak empat rumah di Dusun Padureso, Desa Sigedong, Tretep, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, terbakar. Ke - 4 rumah tersebut adalah milik Jamro (38), Misri (50), dan dua rumah lainnya milik Slamet Said (42).<br/> <br/> Ia mengatakan kebakaran terjadi sekitar pukul 14.30 WIB, titik api pertama di rumah Jumro yang kemudian menjalar ke rumah lainnya. "Setelah mengetahui ada kebakaran warga berupaya memadamkan api, tetapi karena tiupan angin cukup besar, api lebih cepat menjalar ke rumah lainnya," katanya.<br/> <br/> Kebakaran tersebut berhasil dipadamkan sekitar pukul 15.30 WIB dengan mendatangkan empat moobl pemadam kebakaran, yakni dua unit dari Candiroto, satu unit dari Temanggung, dan satu unit dari Kabupaten Kendal.<br/> <br/> Pemadaman kebakaran juga dibantu TNI, Polri, SAR Gunung Prau, dan BPBD Temanggung. Ia mengatakan kebakaran tidak menimbulkan korban jiwa. Kebetulan keempat rumah dalam kondisi kosong.<br/> <br/> Ia menuturkan kondisi tiga rumah yang terbakar rata tanah dan satu rumah rusak berat. Kebakaran tersebut juga mengakibatkan enam ekor kambing mati. "Kerugian akibat kebakaran tersebut sekitar Rp 210 juta," katanya.<br/> <br/> Source: republika.co.id</div>

Jago Merah hanguskan 4 rumah

TEMANGGUNGZONE - Diduga akibat hubungan pendek arus listrik, sebanyak empat rumah di Dusun Padureso, Desa Sigedong, Tretep, Kabupaten Tema...

Baca selengkapnya »