Ilustrasi foto:riaupos.co

TEMANGGUNGZONE - Mumun (16 tahun, bukan nama sebenarnya) hanya bisa pasrah sejak kejadian yang dialaminya terungkap dan membuat sikap atau pandangan orang lain terhadap dirinya berbeda. Termasuk, sikap sejumlah guru dan teman-teman di sekolahnya.

Pasalnya, kini ia telah hamil dengan usia kandungan dua bulan, meski demikian siswi kelas II SMP  itu tetap masuk sekolah, dan beberapa hari lalu juga mengikuti ujian sekolah hingga selesai.

“Kalau dikucilkan tidak, hanya sejak berita tentang saya itu diketahui banyak orang, termasuk para guru dan teman-teman,lalu mereka yang dahulu ketika saya sapa memberi tanggapan hangat, sekarang berubah menjadi dingin,” ujarnya, Minggu (5/6).

Musibah yang menimpanya itu, juga sering membuat Mumun terpojokkan, lantaran ia dianggap sebagai anak nakal dan telah mencoreng nama baik sekolahnya.

Adalah pria beristri dan sudah memiliki anak, bernama Tri Sudiyono warga Desa Winong, Kecamatan Candiroto tersangka pencabulan terhadap Mumun. Dikutip dari suaramerdeka.com, bahwa perkenalan Mumun dan Tri terjadi saat Tri datang ke rumah neneknya bersama temannya, Wahyudi (40), untuk pijatan.

Memang semenjak ke-dua orang tua Mumun pisah ia tinggal bersama neneknya yang berprofesi sebagai tukang pijat, di suatu Desa di Kecamatan Candiroto. Selain menemani, Mumun juga ditugasi menyambut dan membuatkan minum para tamu yang antre pijatan.

Nampaknya, paras ayu Mumun menarik hati Tri sehingga membuat pria tersebut sering datang ke rumah neneknya Mumun, bukan untuk pijatan namun dengan maksud mendekati mumun. Karena sebagai tamu, Mumun pun merespon Tri, hingga membuat keduanya akrab. Karena keakrabannya itulah, suatu malam, ketika rumah sepi karena sang nenek sedang diminta memijat di rumah pelanggannya, Tri tiba-tiba datang dan dengan begitu saja masuk ke kamar Mumun.

Kejadian serupa terjadi dua kali lagi, saat kembali tiba-tiba Tri masuk kamar Mumun, yang malam itu habis mandi, dan ketika Mumun sendirian berada di rumah ayahnya. Sedangkan ketika Mumun sedang sakit dan tidur di kamarnya, Tri juga hampir melakukan hal sama.

'Tri sukanya marah-marah, baik secara langsung maupun lewat SMS, sehingga saya takut. Saya pura-pura menanggapi, karena rasa takut itu,” tambahnya.

Mumun mengaku, pernah meminta Tri untuk menjauhinya. Namun, lelaki itu malah mendatanginya dan didepannya mengancam akan bunuh diri dan hal itu membuat Mumun makin takut. Tri pula yang pernah meminta Mumun menggugurkan kandungannya.

Saat keluarga Mumun meminta untuk dilakukan tes kehamilan sebanyak tiga kali, Tri merekayasa dengan menyiapkan urine orang lain, sehingga hasilnya negatif. 

Source:suaramerdeka.com


0 komentar:

Posting Komentar

 
temanggungzone © 2016. All Rights Reserved.
Top